"Mereka yang paling banyak mengukir senyum, memiliki lebih banyak kesempatan untuk menyakiti. Bukan. Bukan saja menyakiti secara langsung, namun juga melalui perpisahan."
Pagi ini mama pulang. Makasih Tuhan, mama sampe di rumah dengan selamat dan nggak mabuk (karna minta dijemput naik motor)
Malem ini aku disadarin status sama tweetnya Root. Aku jarang sms dia. Padahal aku tau dia ngrasa kehilangan juga kemaren (pede abis)
Sama Cici mungkin aku lebih sering chat karna dia pake watsapp.
Hmm. Aku kangen sama mereka. Tapi aku nggak mau mewek kaya kemaren lagi. Aku nggak mau mama papa kuatir aku nggak betah atau terlalu kangen rumah.
Mungkin caraku salah. Aku menghindar dari kenyataan. Aku nggak mau terlalu mikirin rumah, papa, mama, seli, sandut, cici, root, sama yg lain.
Aku nggak mau sadar sesadar- sadarnya kalo jarakku sama mereka tuh udah nggak deket lagi.
Aku sendiri di kamar. Malem- malem. Nggak di rumah. Dan nggak mau nangis.
Kemaren aku mikir, aku pasti bisa sendiri. Ga usah terlalu dipikirin. Tapi malah kelewatan gini. Heheh. Lagi-lagi aku ngecewain orang yg aku sayang.
Root, sabar ya. Abis aku bisa ngelewatin ini sendiri, aku pasti balik.
Aku cuma nggak kepikiran cara lain.
Cuma nggak mau kalah malem ini.
"Paling gampang tuh boongin diri sendiri.."
No comments:
Post a Comment