2012..
The first time my besties and I welcomed you, I knew you would be so precious, full of stories and feeling.
You know, in 2012 many things changed. So many moments. So many people.
*January 1, celebrate New Year Eve in Peak's house.
*February 12, made up our friendship. I love this part so much.
*Graduated from Saint Yosef senior high school.
*Long holiday. I spent my time with my besties. Made so many stupid crazy unforgettable moments.
*May 18 my first prom night. It was cool of course.
*May 20-21 XII Science 1 class farewell. Cant say anything but wow. We were together for year and we celebrate our farewell, made the best moment for the last time. Felt so beautiful but yeah it hurt inside.
*May 23 school farewell. Got forth in my class, my mom smiled. I liked it. That time I promised myself to make her proud.
*Juni 24, moved to Yogyakarta. In the morning, my dad my sister my brother cici and root accompany my mom and I in the airport. It was hard to say goodbye to them.
*July 13-15, August 4 INSADHA. These four days were so amazing.
*My brother moved to public school. Honestly, it suprised me.
*August 17 my birthday, yeah. Shandy made it special.
*September 15-16 English Welcoming Day.
*October 20-21 basketball FKIP night.
*My mom accompanied my grandma to Jakarta, took care of baby. She was so strong. I loved her.
*December 24 my first blood transfusion.
*December 25 my first Christmas without my fam, so does my mom. We were apart in three different countries. I miss my mom I miss my dad. My sister, my brother, I miss them.
*December 31. Today. Our last day, 2012.
Now I'll have to let you go, so.. yeah, thank you for everything. May I say, "see you later"? Someday somewhere I dont know.. yeah maybe, good bye.
Sunday, December 30, 2012
Wednesday, December 12, 2012
Go
Aku menantang Dia dengan melepaskan hadiah dariNya. Melepaskan seseorang yang begitu berharga. Mungkin satu-satunya.
Aku menantangNya, "Aku menolak ia dan cinta yang ditawarkannya. Dapatkah Kau memberikanku seorang yang lain?"
Harusnya aku mengerti. Dari awal, Ia telah memberikan jawabanNya. Saat aku membuang kesempatan itu, tak akan ada lagi yang seperti dia. Tak akan ada pelukan sehangat pelukannya. Tak akan ada lagi cinta yang sama, terjalin hangat dalam setia dan pengorbannya.
Aku menantangNya. Bertaruh pada takdir. Mungkin aku kalah. Namun bukankah belum terlambat untuk memanjatkan doa yang lain?
Semoga dia dapatkan bahagianya.
Aku menantangNya, "Aku menolak ia dan cinta yang ditawarkannya. Dapatkah Kau memberikanku seorang yang lain?"
Harusnya aku mengerti. Dari awal, Ia telah memberikan jawabanNya. Saat aku membuang kesempatan itu, tak akan ada lagi yang seperti dia. Tak akan ada pelukan sehangat pelukannya. Tak akan ada lagi cinta yang sama, terjalin hangat dalam setia dan pengorbannya.
Aku menantangNya. Bertaruh pada takdir. Mungkin aku kalah. Namun bukankah belum terlambat untuk memanjatkan doa yang lain?
Semoga dia dapatkan bahagianya.
Thursday, September 27, 2012
Selamat Pagi
Untuk seseorang disana
Yang merasa diabaikan
Sendiri merindu
"Semoga harimu menyenangkan."
Dari seseorang disini
Yang terkadang lalai
Mengabaikan
Membiarkan dia merasa sendiri
Jarak dan waktu yang dulu kita perbincangkan
Kita sindir apakah bisa menjauhkan kita
Kini mengambil tempatnya
Apakah
Masih tersisa
Cukup pengertian
Jika kukatakan
Aku juga rindu
Juga ingin bertemu
Ingin seperti dulu
Karna didalam doaku
Namamu tak pernah terlupa
Menjadi syair utama
Yang kupanjatkan
PadaNya
Yang merasa diabaikan
Sendiri merindu
"Semoga harimu menyenangkan."
Dari seseorang disini
Yang terkadang lalai
Mengabaikan
Membiarkan dia merasa sendiri
Jarak dan waktu yang dulu kita perbincangkan
Kita sindir apakah bisa menjauhkan kita
Kini mengambil tempatnya
Apakah
Masih tersisa
Cukup pengertian
Jika kukatakan
Aku juga rindu
Juga ingin bertemu
Ingin seperti dulu
Karna didalam doaku
Namamu tak pernah terlupa
Menjadi syair utama
Yang kupanjatkan
PadaNya
Wednesday, August 22, 2012
Lirik Jingle Insadha 2012 - Sanata Dharma
Tersenyumlah, hadapi masa depan.
Bersama kita meraih harapan.
Bersiaplah kawanku, sambut mentari esok kan datang lagi. Menerangi jejak kaki dengan pasti.
Peduli sesama, satukan perbedaan.
Genggam erat tangan tuk menggapai mimpi.
Disini kutemukan pesona sinar bintang-bintang menari.
Melukiskan hidup, integritas sejati.
Renungkan, disaat bersama tuk meraih asa.
Pantang berhenti lari sampai disini.
Yakinlah, semua yang menghadang pasti terkalahkan.
Tunjukan pada dunia semangat insadha!
Wujudkan inspirasi mudamu, hai kawanku.
Meski berbeda, saling percaya tuk satu tujuan.
Berusaha bangkit semangat kita berjuang!
Maju bersama, menggapai cita di Sanata Dharma.
Bersama kita meraih harapan.
Bersiaplah kawanku, sambut mentari esok kan datang lagi. Menerangi jejak kaki dengan pasti.
Peduli sesama, satukan perbedaan.
Genggam erat tangan tuk menggapai mimpi.
Disini kutemukan pesona sinar bintang-bintang menari.
Melukiskan hidup, integritas sejati.
Renungkan, disaat bersama tuk meraih asa.
Pantang berhenti lari sampai disini.
Yakinlah, semua yang menghadang pasti terkalahkan.
Tunjukan pada dunia semangat insadha!
Wujudkan inspirasi mudamu, hai kawanku.
Meski berbeda, saling percaya tuk satu tujuan.
Berusaha bangkit semangat kita berjuang!
Maju bersama, menggapai cita di Sanata Dharma.
Saturday, June 30, 2012
Beberapa Menit Sebelum Satu Juli
"Mereka yang paling banyak mengukir senyum, memiliki lebih banyak kesempatan untuk menyakiti. Bukan. Bukan saja menyakiti secara langsung, namun juga melalui perpisahan."
Pagi ini mama pulang. Makasih Tuhan, mama sampe di rumah dengan selamat dan nggak mabuk (karna minta dijemput naik motor)
Malem ini aku disadarin status sama tweetnya Root. Aku jarang sms dia. Padahal aku tau dia ngrasa kehilangan juga kemaren (pede abis)
Sama Cici mungkin aku lebih sering chat karna dia pake watsapp.
Hmm. Aku kangen sama mereka. Tapi aku nggak mau mewek kaya kemaren lagi. Aku nggak mau mama papa kuatir aku nggak betah atau terlalu kangen rumah.
Mungkin caraku salah. Aku menghindar dari kenyataan. Aku nggak mau terlalu mikirin rumah, papa, mama, seli, sandut, cici, root, sama yg lain.
Aku nggak mau sadar sesadar- sadarnya kalo jarakku sama mereka tuh udah nggak deket lagi.
Aku sendiri di kamar. Malem- malem. Nggak di rumah. Dan nggak mau nangis.
Kemaren aku mikir, aku pasti bisa sendiri. Ga usah terlalu dipikirin. Tapi malah kelewatan gini. Heheh. Lagi-lagi aku ngecewain orang yg aku sayang.
Root, sabar ya. Abis aku bisa ngelewatin ini sendiri, aku pasti balik.
Aku cuma nggak kepikiran cara lain.
Cuma nggak mau kalah malem ini.
"Paling gampang tuh boongin diri sendiri.."
Pagi ini mama pulang. Makasih Tuhan, mama sampe di rumah dengan selamat dan nggak mabuk (karna minta dijemput naik motor)
Malem ini aku disadarin status sama tweetnya Root. Aku jarang sms dia. Padahal aku tau dia ngrasa kehilangan juga kemaren (pede abis)
Sama Cici mungkin aku lebih sering chat karna dia pake watsapp.
Hmm. Aku kangen sama mereka. Tapi aku nggak mau mewek kaya kemaren lagi. Aku nggak mau mama papa kuatir aku nggak betah atau terlalu kangen rumah.
Mungkin caraku salah. Aku menghindar dari kenyataan. Aku nggak mau terlalu mikirin rumah, papa, mama, seli, sandut, cici, root, sama yg lain.
Aku nggak mau sadar sesadar- sadarnya kalo jarakku sama mereka tuh udah nggak deket lagi.
Aku sendiri di kamar. Malem- malem. Nggak di rumah. Dan nggak mau nangis.
Kemaren aku mikir, aku pasti bisa sendiri. Ga usah terlalu dipikirin. Tapi malah kelewatan gini. Heheh. Lagi-lagi aku ngecewain orang yg aku sayang.
Root, sabar ya. Abis aku bisa ngelewatin ini sendiri, aku pasti balik.
Aku cuma nggak kepikiran cara lain.
Cuma nggak mau kalah malem ini.
"Paling gampang tuh boongin diri sendiri.."
Sunday, June 24, 2012
Hari kedua ngekos di Jogja. Tapi bareng mama, malah serasa liburan. Heheheh. Yaah, secara keseluruhan lumayan lah.
***
Kemaren pagi bangun jam 4 buat ngecas hape. Ada sms sama watsapp. Sms dari Root macem2, pokoknya pas dibaca bikin galau abis. Lanjut baca chat dari cici, dia ngirim peta bandara. Takut aku bikin malu kali kalo nyasar di bandara. Abis baca itu jelas aja aku nangis kaya kucing keseleg biji nangka. Hiks. Jadi keinget lagi kan masa2 bareng mereka. Padahal hari2 sebelumnya udah sengaja nggak mikirin.. Fuh.. I ♥ you girls. :)
Abis itu gabisa tidur lagi. Jam 5 mama bangun buat masak nasi goreng, aku ikutan keluar kamar. Pas lagi duduk2 di ruang tamu, ada suara sirene2 apaa gitu, ramai bener. Mau ngelepas aku aja pake pawai gitu. (Taunya subuh itu Mapolres kebakaran)
Abis makan, mandi, siap2, kami berangkat. Lengkap ber5 ke bandara. Berhubung bawaanku buanyak banget, kami minta tolong sama petugas troli buat bawain barang ke dalem. Tiba2 #jrengjreng# dari jauh dateng Rotua sama Cici bawa troli. Ya ampun ini anak. Hahahah. Jadilah kami ngobrol sama foto2. B) Mereka juga ngasih buku Raditya Dika sama kaset Breaking Dawn + Batman. Temen2ku tercinta, disini nonton aja aku gabisa, mana bisa nonton vcd. Hahahah. Cici juga nulis surat (keknya bakal sering kubaca pas sendiri ntar). Hah~ Sayang banget sama mereka.
Perjalanan ke Jogja baik2 aja (ya iya lah, bareng mama). Sempet ketemu pastur juga di bandara. Tapi mama mabuk. Sempet muntah juga. Mama udah sebaik ini mau nemenin aku, aku nggak boleh nyerah.. Hmmhmm~
Sesampenya di kos, kami masuk2in barang. Kamar kosnya nggak segede kamarku, tapi lumayan lah. Wc disini juga cuma 1. Aku ngasih tau cici sama rotua. Cici bilang, "Jangan ngeluh. Masih untung dapet kos. Masih untung ada wc. Syukurin aja." ... Aku beruntung banget punya cici. Rotua juga ngasih semangat buat aku. Pengorbanan dan harapan mama papa, semangat dari temen2ku, aku nggak boleh ngeluh. Nggak boleh mundur.
Di kos ada Ce Dewi, kakak kelas yg bantuin kami selama disini. Aku nggak enak sih, ngerepotin dia terus. Aku harus cepet belajar. Malem pertama, kami minjem kasur bu kos buat mama. Jam 8an kami udah tidur, cape banget. Soalnya abis beres2in kamar secukupnya, kami beli2 keperluan kos.
***
Hari ini kami ada ke Sanata Dharma abis sarapan. Ngeliatin kampusnya doang sih.
Ini mama katanya mau tidur siang, tapi malah telponan. Kasian mama nggak ada temennya disini. Mau jalan2 juga mama maunya naik motor biar nggak mabuk.
Rencananya besok kami mau rental motor. Terus ke rumahnya temen mama. Pulangnya ke Malioboro deh. ♥
Lusa mau pendaftaran ulang ke Sadhar, bareng mamanya Dirga. Abis itu mama baru bebas kalo mau pulang. Mama udah nanyain tiket pula. Hahahah.
Yeah, Im ready for the best. :)
***
Kemaren pagi bangun jam 4 buat ngecas hape. Ada sms sama watsapp. Sms dari Root macem2, pokoknya pas dibaca bikin galau abis. Lanjut baca chat dari cici, dia ngirim peta bandara. Takut aku bikin malu kali kalo nyasar di bandara. Abis baca itu jelas aja aku nangis kaya kucing keseleg biji nangka. Hiks. Jadi keinget lagi kan masa2 bareng mereka. Padahal hari2 sebelumnya udah sengaja nggak mikirin.. Fuh.. I ♥ you girls. :)
Abis itu gabisa tidur lagi. Jam 5 mama bangun buat masak nasi goreng, aku ikutan keluar kamar. Pas lagi duduk2 di ruang tamu, ada suara sirene2 apaa gitu, ramai bener. Mau ngelepas aku aja pake pawai gitu. (Taunya subuh itu Mapolres kebakaran)
Abis makan, mandi, siap2, kami berangkat. Lengkap ber5 ke bandara. Berhubung bawaanku buanyak banget, kami minta tolong sama petugas troli buat bawain barang ke dalem. Tiba2 #jrengjreng# dari jauh dateng Rotua sama Cici bawa troli. Ya ampun ini anak. Hahahah. Jadilah kami ngobrol sama foto2. B) Mereka juga ngasih buku Raditya Dika sama kaset Breaking Dawn + Batman. Temen2ku tercinta, disini nonton aja aku gabisa, mana bisa nonton vcd. Hahahah. Cici juga nulis surat (keknya bakal sering kubaca pas sendiri ntar). Hah~ Sayang banget sama mereka.
Perjalanan ke Jogja baik2 aja (ya iya lah, bareng mama). Sempet ketemu pastur juga di bandara. Tapi mama mabuk. Sempet muntah juga. Mama udah sebaik ini mau nemenin aku, aku nggak boleh nyerah.. Hmmhmm~
Sesampenya di kos, kami masuk2in barang. Kamar kosnya nggak segede kamarku, tapi lumayan lah. Wc disini juga cuma 1. Aku ngasih tau cici sama rotua. Cici bilang, "Jangan ngeluh. Masih untung dapet kos. Masih untung ada wc. Syukurin aja." ... Aku beruntung banget punya cici. Rotua juga ngasih semangat buat aku. Pengorbanan dan harapan mama papa, semangat dari temen2ku, aku nggak boleh ngeluh. Nggak boleh mundur.
Di kos ada Ce Dewi, kakak kelas yg bantuin kami selama disini. Aku nggak enak sih, ngerepotin dia terus. Aku harus cepet belajar. Malem pertama, kami minjem kasur bu kos buat mama. Jam 8an kami udah tidur, cape banget. Soalnya abis beres2in kamar secukupnya, kami beli2 keperluan kos.
***
Hari ini kami ada ke Sanata Dharma abis sarapan. Ngeliatin kampusnya doang sih.
Ini mama katanya mau tidur siang, tapi malah telponan. Kasian mama nggak ada temennya disini. Mau jalan2 juga mama maunya naik motor biar nggak mabuk.
Rencananya besok kami mau rental motor. Terus ke rumahnya temen mama. Pulangnya ke Malioboro deh. ♥
Lusa mau pendaftaran ulang ke Sadhar, bareng mamanya Dirga. Abis itu mama baru bebas kalo mau pulang. Mama udah nanyain tiket pula. Hahahah.
Yeah, Im ready for the best. :)
Friday, June 22, 2012
Day Before Tommorow
23 Juni 2012
Kata2 yang pas buat gambarin hari ini tuh: campur aduk.
Besok bakal jadi hari serba baru-kecuali bangun tidurnya. Tempat baru, suasana baru, orang2 baru. Fuuhh~~
Deg2an, iya, pas lagi tidur. (Ntah kenapa kaya'nya aku lebih jujur ke diri sendiri pas lagi mimpi)
"Will these memories fade when I leave this town."
Yah, aku sih seneng2 aja ke Jogja. Ini pilihanku. Udah jadi tanggung jawabku.
Emang sih ada juga bayangan nggak enaknya. Takut jauh dari mama papa. Takut seli sama sandut makin gabisa diatur. Aku juga pasti bakal kangen sama suasana sini. Sama cici rotua bella ven2. Keluar dari zona nyaman. :)
Aku dapet dukungan penuh dari mama papa, seli sandut, sahabat2 sama orang2 di sekelilingku. Nggak ada alasan buat ngecewain mereka. Kalo kata temenku, kami cuma menempuh jalan yg berbeda buat berproses. Nanti kalo kami ketemu lagi, kami masing2 bakal jadi orang yang lebih baik.
Yeahh.. I'll find my happiness. I'll make my fam and my besties and my man proud of me.
Kata2 yang pas buat gambarin hari ini tuh: campur aduk.
Besok bakal jadi hari serba baru-kecuali bangun tidurnya. Tempat baru, suasana baru, orang2 baru. Fuuhh~~
Deg2an, iya, pas lagi tidur. (Ntah kenapa kaya'nya aku lebih jujur ke diri sendiri pas lagi mimpi)
"Will these memories fade when I leave this town."
Yah, aku sih seneng2 aja ke Jogja. Ini pilihanku. Udah jadi tanggung jawabku.
Emang sih ada juga bayangan nggak enaknya. Takut jauh dari mama papa. Takut seli sama sandut makin gabisa diatur. Aku juga pasti bakal kangen sama suasana sini. Sama cici rotua bella ven2. Keluar dari zona nyaman. :)
Aku dapet dukungan penuh dari mama papa, seli sandut, sahabat2 sama orang2 di sekelilingku. Nggak ada alasan buat ngecewain mereka. Kalo kata temenku, kami cuma menempuh jalan yg berbeda buat berproses. Nanti kalo kami ketemu lagi, kami masing2 bakal jadi orang yang lebih baik.
Yeahh.. I'll find my happiness. I'll make my fam and my besties and my man proud of me.
Thursday, May 31, 2012
Lagi.
"Let it flow," katamu. Seminggu lebih lima hari. Dua belas hari kita lalui di sini. Menghangatkan kembali apa yang kukira telah mati membeku.
Pagi itu kau datang dalam kejutan-ciri khasmu. Aku baru saja mandi, bodoh. Aku kaget. Kau datang seolah kau tak pernah jauh(oke, kecuali oleh-oleh pai susu khusus daerahmu).
Ntah bagaimana awalnya, ceritamupun bergulir. Tentang hari-harimu disana. Tentang pelajaran, tentang teman-temanmu. Aku menikmati semuanya. Lalu kau bilang bahwa alasan utamamu pulang adalah aku. Apakah kau benar-benar lupa(atau tak peduli) pada sikapku padamu selama ini ?
Aku telah meyakinkan diriku bahwa tak akan ada hubungan khusus di antara kita. Cukup teman dekat. Aku hanya tak mau kita mengulangi kesalahan yang sama dan saling menjauhi.
Namun setelah melewati beberapa hari bersamamu, bercanda, menerima perhatian dan kehangatanmu, tidak mudah untuk tetap kukuh pada pendirianku.
Rasanya, apabila aku melewatkanmu lagi kali ini, aku akan kehilangan orang yang benar-benar peduli. Namun aku takut. Aku takut karma berlaku padaku saat aku meletakkan hatiku padamu. Curang ya? Heheheh.
Kau tau perasaanku. Kau tau ketakutanku. "Biarin ngalir aja," katamu. Apakah aliran ini terpecah atau bermuara akhirnya, semuanya rahasia waktu. Kau tau ? Kau menjadi jauh lebih dewasa. Akan kususul kau nanti.
Dan pada dua belas hari kusisipkan harapan bahwa kemarin bukanlah pertemuan terakhir kita. :)
I was enchanted to meet you again.
Pagi itu kau datang dalam kejutan-ciri khasmu. Aku baru saja mandi, bodoh. Aku kaget. Kau datang seolah kau tak pernah jauh(oke, kecuali oleh-oleh pai susu khusus daerahmu).
Ntah bagaimana awalnya, ceritamupun bergulir. Tentang hari-harimu disana. Tentang pelajaran, tentang teman-temanmu. Aku menikmati semuanya. Lalu kau bilang bahwa alasan utamamu pulang adalah aku. Apakah kau benar-benar lupa(atau tak peduli) pada sikapku padamu selama ini ?
Aku telah meyakinkan diriku bahwa tak akan ada hubungan khusus di antara kita. Cukup teman dekat. Aku hanya tak mau kita mengulangi kesalahan yang sama dan saling menjauhi.
Namun setelah melewati beberapa hari bersamamu, bercanda, menerima perhatian dan kehangatanmu, tidak mudah untuk tetap kukuh pada pendirianku.
Rasanya, apabila aku melewatkanmu lagi kali ini, aku akan kehilangan orang yang benar-benar peduli. Namun aku takut. Aku takut karma berlaku padaku saat aku meletakkan hatiku padamu. Curang ya? Heheheh.
Kau tau perasaanku. Kau tau ketakutanku. "Biarin ngalir aja," katamu. Apakah aliran ini terpecah atau bermuara akhirnya, semuanya rahasia waktu. Kau tau ? Kau menjadi jauh lebih dewasa. Akan kususul kau nanti.
Dan pada dua belas hari kusisipkan harapan bahwa kemarin bukanlah pertemuan terakhir kita. :)
I was enchanted to meet you again.
Jalan pulang
Aku telah sampai pada titik ini. Lalu setelah ini, apa?
Saat segalanya bertentangan, bahkan di dalam kepalaku sendiri. Aku semakin tidak yakin dimana tepatnya batas antara kenyataan dan khayalan.
Seperti kebanyakan orang(mungkin) aku mulai mempertanyakan lagi tujuan manusia diciptakan. Aku mempertanyakan arah dan tujuan hidup, namun di saat yang bersamaan akupun tidak yakin bahwa kehidupan ini nyata. Semuanya abu-abu. Serba tidak jelas.
Apakah aku telah melewatkan sebegitu banyak proses menemukan dan menyadari? Apakah selama ini aku terlalu asik di dalam duniaku sendiri-dunia yang kuciptakan dari kepingan kekecewaanku terhadap kenyataan?
Aku ingin pulang. Namun tak pernah lagi ada rumah, sejak aku memutuskan bahwa aku akan hidup di dalam mimpi.
Saat segalanya bertentangan, bahkan di dalam kepalaku sendiri. Aku semakin tidak yakin dimana tepatnya batas antara kenyataan dan khayalan.
Seperti kebanyakan orang(mungkin) aku mulai mempertanyakan lagi tujuan manusia diciptakan. Aku mempertanyakan arah dan tujuan hidup, namun di saat yang bersamaan akupun tidak yakin bahwa kehidupan ini nyata. Semuanya abu-abu. Serba tidak jelas.
Apakah aku telah melewatkan sebegitu banyak proses menemukan dan menyadari? Apakah selama ini aku terlalu asik di dalam duniaku sendiri-dunia yang kuciptakan dari kepingan kekecewaanku terhadap kenyataan?
Aku ingin pulang. Namun tak pernah lagi ada rumah, sejak aku memutuskan bahwa aku akan hidup di dalam mimpi.
Subscribe to:
Comments (Atom)